Rabu, 13 September 2017




Rabu (13/09/2017) Disela rangkaian acara 37th ASEANAPOL Conference di Singapura, Kapolri Jenderal H Muhammad Tito Karnavian, Ph.D menyempatkan diri untuk minta bertemu (Bilateral Meeting) dengan Kepala Divisi kejahatan antar negara Myanmar, Police Brigadier General Aum Htay Myint, yang mewakili Kepala Polisi Myanmar yang tidak bisa hadir dikarenakan situasi di dalam negeri Myanmar yang tidak memungkinkan.

Tanpa bermaksud mencampuri urusan dalam negeri Myanmar, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menawarkan kerjasama berupa pelatihan peningkatan kemampuan dengan memanfaatkan fasilitas pendidikan  modern bertaraf internasional yang dimiliki Polri, seperti Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) di Semarang, yang menyediakan berbagai macam pelatihan mulai dari penyidikan kasus terorisme dan pelatihan hak asasi manusia, yang kiranya dibutuhkan oleh Myanmar, khususnya dalam menghadapi gejolak di Rakhine. 
Berbagai pelatihan ini dibutuhkan demi terjaganya hak asasi manusia di Myanmar, dan diharapkan para penegak hukum dan aparat negara Myanmar lainnya bisa bertindak lebih baik, tidak menggunakan kekerasan, dengan didukung teknologi tinggi dan metode penyelidikan, termasuk diantaranya adalah cara melakukan interogasi tanpa menggunakan kekerasan. 
Indonesia pernah mengalami pengalaman yang hampir serupa dengan yang dialami Myanmar saat ini, seperti pemberontakan di Papua dan di Aceh, dan Kapolri Tito dengan senang hati ingin berbagi pengalaman, dan best practices, agar konflik di Myanmar dapat cepat selesai dan hak asasi manusia tetap dijunjung tinggi.

Dalam pertemuan ini Kapolri Tito, di dampingi Duta Besar RI untuk Myanmar, Komjen Pol Purn Drs Ito Sumardi, dan beberapa pejabat utama Mabes Polri, diantaranya Irwasum Polri Komjen Pol Drs Dwi Prayitno, Kabareskrim Komjen Pol Drs Aridono, dan Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol Drs Saiful Maltha.


EmoticonEmoticon