Kaskus adalah suatu portal forum terbesar yang ada diindonesia. tapi kepikiran gak ? siapa sih sosok tokoh orang dibalik suksesnya KasKus ? siapa pendiri-nya ? Bagaimana ia membuatnya ? adakah cerita kehidupan, perjuangan dan perjalanan hidup saat ia mendirikan kaskus dari masa masa susah hingga menuju kesuksesan yang dapat jadi pelajaran kehidupan untuk kita ? Baik, kali ini kita akan mengenal profil dan biografi pembuat sekaligus pendiri dan CEO dari situs KasKus.com Andrew Darwis serta cerita sukses nya. Simak Penjelasannya.
Dia adalah Andrew Darwis pendiri komunitas online terbesar di Indonesia yaitu KASKUS (Kasat Kusut). Andrew Darwis lahir di Jakarta pada 20 Juli 1979. Andrew sekarang menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) PT Darta Media Indonesia (KASKUS) sekaligus pemilik Kaskus Network lewat PT Darta Media Indonesia. Kesuksesan yang diraihnya sekarang ini bukanlah sesuatu yang instan, karena dia membutuhkan proses dan perjalanan hidup yang panjang sehingga bisa sukses seperti sekarang.
BIOGRAFI ANDREW DARWIS
Setelah berkuliah di BINUS, Andrew mulai mencari universitas lain untuk melanjutkan pendidikannya. Berhubung saat itu kemajuan teknologi informasi di Indonesia belum seperti sekarang ini, Andrew mengalami kesulitan dalam mencari universitas yang mempunyai fasilitas memadahi dalam mendukung serta memenuhi hobi barunya tersebut. Namun akhirnya Andrew menemukannya melalui informasi yang diberikan oleh seorang temannya yang baru pulang dari Amerika.
Kemudian Andrew berangkat ke Amerika untuk melanjutkan pendidikannya, dan menjadi salah satu mahasiswa di Art Institute of Seattle jurusan Multimedia and Web Desain. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Art Institute of Seattle pada tahun 2003, Andrew melanjutkan lagi pendidikannya di Seattle University jurusan Master of Computer Science hingga tahun 2006.
Pada awal sebelum keberangkatannya ke Amerika untuk melanjutkan pendidikannya, kedua orang tua Andrew tidak setuju dengan keinginannya. Kedua orang tuanya berpendapat bahwa kuliah di luar negeri akan membutuhkan dana yang tidak sedikit, termasuk untuk biaya hidup yang lebih mahal di bandingkan di Indonesia.
Dengan keinginan kerasnya, akhirnya Andrew mampu meyakinkan kedua orang tuanya tentang keinginannya untuk melanjutkan pendidikannya di Amerika, walaupun dengan syarat bahwa Andrew harus membiayai sendiri biaya hidupnya di Amerika. Andrew akhirnya menyanggupi persyaratan tersebut, dan mencari biaya hidupnya sendiri selama kuliah di Amerika dengan cara bekerja sambilan. Pada tahun 2003 sampai tahun 2008 Andrew mendapatkan pekerjaan sambilan sebagai Web Desainer
PROSES MENDIRIKAN KASKUS
KASKUS dimulai ketika Andrew mendapatkan tugas dari dosen semasa kuliah untuk membuat program dari situs gratisan. Dari situlah ide Andrew muncul untuk membuat suatu situs lainnya, dan akhirnya pada tanggal 6 November 1999, KASKUS mulai lahir di jagad dunia maya. Dari situ Andrew merasa berterima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas tersebut.
Pada awalnya Andrew mendirikan KASKUS untuk bisa bercerita kepada pelajar, mahasiswa, dan seluruh masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri supaya mereka tetap bisa up-to-date pada perkembangan informasi yang terjadi di Indonesia sekaligus mengobati rasa rindu mereka pada tanah air.
Andrew mengaku bahwa awal untuk membangun KASKUS ini juga tidak mulus-mulus saja. Banyak kendala yang harus ia dihadapi. Andrew dan dua temannya yang membangun KASKUS (Ronald dan Budi) tidak punya dasar jurnalistik yang memadai. Lalu akhirnya mereka memutuskan untuk memuat artikel-artikel tentang Indonesia dengan menerjemahkan berbagai artikel berbahasa Inggris dari situs lain.
Kemudian kendala yang harus mereka hadapi juga tidak selesai sampai di situ saja. Selama tiga tahun KASKUS tidak mendapat keuntungan sama sekali. Ditambah kedua teman Andrew itu memutuskan untuk mundur dari KASKUS. Tetapi pada akhirnya Andrew bertemu dengan sepupunya, Ken Dean Lawadinata, dan mereka terus berjuang untuk melanjutkan dan membesarkan situs ini. Kehadiran Ken memberikan semangat baru untuk KASKUS.
Pada tahun 2008, Andrew melihat perkembangan internet semakin pesat di Indonesia, Andrew bersama temannya itu bersepakat untuk pulang ke Indonesia demi mengelola situs komunitas di negerinya sendiri. Setelah pindah ke Jakarta, Mereka saling bekerjasama dalam meningkatkan kinerja bisnis yang telah mereka dirikan ketika mereka di Amerika. Berhubung saat itu Andrew belum memiliki karyawan, maka dia harus turun tangan sendiri apabila ada server down. Selain itu perjuangannya semakin berat ketika dia harus berjuang untuk meyakinkan para customer dan advertiser mengenal citra KASKUS.
Andrew bersama timnya juga berusaha keras untuk melakukan pemasaran kepada para pelanggan untuk memperkenalkan KASKUS. Setelah kurang lebih satu tahun, KASKUS telah dipercaya oleh para pelanggan-pelanggan besar. Berkat perjuangan keras Andrew bersama timnya, kemudian kaskus resmi menjadi perusahaan profesional di bawah PT. Darta Media Indonesia. Tapi, menjadi perusahaan profesional ternyata tidak bikin perjalanan KASKUS jadi gampang. Jangankan untuk memikat pemasang iklan, untuk mendapatkan member baru saja ternyata susahnya bukan main.
Bahkan Andrew pernah meminjam ratusan juta kepada orang tua Ken untuk membuat event, namun, tetap tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. yang membuat Orang tua Ken sampai marah ketika itu, Masalah demi masalah pun kembali muncul, KASKUS juga dulu sempat pernah mau ditutup karena dianggap sebagai situs yang menyebarkan pornografi.
Pada enam bulan pertama sejak menjadi perusahaan profesional, perkembangan KASKUS terbilang diam tak mengalami kemajuan. Namun dengan semangat, ide, serta kreativitas Andrew dan Ken tidak berhenti di situ saja. Mereka menemukan ide untuk memfoto para selebritis dengan menggunakan baju KASKUS dan mereka pajang di situs KASKUS. Hasilnya, KASKUS semakin dikenal dan juga banyak pengiklan yang semakin tertarik untuk memasarkan produk mereka di dalam situs ini.
Pada awalnya Andrew mendirikan KASKUS untuk bisa bercerita kepada pelajar, mahasiswa, dan seluruh masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri supaya mereka tetap bisa up-to-date pada perkembangan informasi yang terjadi di Indonesia sekaligus mengobati rasa rindu mereka pada tanah air.
Andrew mengaku bahwa awal untuk membangun KASKUS ini juga tidak mulus-mulus saja. Banyak kendala yang harus ia dihadapi. Andrew dan dua temannya yang membangun KASKUS (Ronald dan Budi) tidak punya dasar jurnalistik yang memadai. Lalu akhirnya mereka memutuskan untuk memuat artikel-artikel tentang Indonesia dengan menerjemahkan berbagai artikel berbahasa Inggris dari situs lain.
Kemudian kendala yang harus mereka hadapi juga tidak selesai sampai di situ saja. Selama tiga tahun KASKUS tidak mendapat keuntungan sama sekali. Ditambah kedua teman Andrew itu memutuskan untuk mundur dari KASKUS. Tetapi pada akhirnya Andrew bertemu dengan sepupunya, Ken Dean Lawadinata, dan mereka terus berjuang untuk melanjutkan dan membesarkan situs ini. Kehadiran Ken memberikan semangat baru untuk KASKUS.
Pada tahun 2008, Andrew melihat perkembangan internet semakin pesat di Indonesia, Andrew bersama temannya itu bersepakat untuk pulang ke Indonesia demi mengelola situs komunitas di negerinya sendiri. Setelah pindah ke Jakarta, Mereka saling bekerjasama dalam meningkatkan kinerja bisnis yang telah mereka dirikan ketika mereka di Amerika. Berhubung saat itu Andrew belum memiliki karyawan, maka dia harus turun tangan sendiri apabila ada server down. Selain itu perjuangannya semakin berat ketika dia harus berjuang untuk meyakinkan para customer dan advertiser mengenal citra KASKUS.
Andrew bersama timnya juga berusaha keras untuk melakukan pemasaran kepada para pelanggan untuk memperkenalkan KASKUS. Setelah kurang lebih satu tahun, KASKUS telah dipercaya oleh para pelanggan-pelanggan besar. Berkat perjuangan keras Andrew bersama timnya, kemudian kaskus resmi menjadi perusahaan profesional di bawah PT. Darta Media Indonesia. Tapi, menjadi perusahaan profesional ternyata tidak bikin perjalanan KASKUS jadi gampang. Jangankan untuk memikat pemasang iklan, untuk mendapatkan member baru saja ternyata susahnya bukan main.
Bahkan Andrew pernah meminjam ratusan juta kepada orang tua Ken untuk membuat event, namun, tetap tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. yang membuat Orang tua Ken sampai marah ketika itu, Masalah demi masalah pun kembali muncul, KASKUS juga dulu sempat pernah mau ditutup karena dianggap sebagai situs yang menyebarkan pornografi.
Pada enam bulan pertama sejak menjadi perusahaan profesional, perkembangan KASKUS terbilang diam tak mengalami kemajuan. Namun dengan semangat, ide, serta kreativitas Andrew dan Ken tidak berhenti di situ saja. Mereka menemukan ide untuk memfoto para selebritis dengan menggunakan baju KASKUS dan mereka pajang di situs KASKUS. Hasilnya, KASKUS semakin dikenal dan juga banyak pengiklan yang semakin tertarik untuk memasarkan produk mereka di dalam situs ini.
EmoticonEmoticon