photo by ayu ovira 2013 |
Nova, salah seorang tetanggaku sangat menyukai kerajinan tangan, seperti menjahit. Beberapa waktu yang lalu aku mensupport kegiatan liburan sekolah beberapa remaja putri di lingkungan tempat tinggalku dengan kerajinan berbahan felt, ternyata Nova menyambut dengan sangat antusias. Saat ia bertandang ke rumahku, ia baru kali itu melihat mesin jahit yang model portabel seperti milikku, karena yang ia tahu cuma mesin jahit Singer yang model goyang kaki itu. Anak ini sedikit pendiam dan agak pemalu, tapi aku bisa lihat matanya berbinar saat kusuruh ia mencoba menjajal mesin jahitku. Agak ragu, karena baru pertama kali pegang, seperti takut rusak barangkali. Ga sampai semenit, dengan sedikit instruksi dariku, ia sudah mulai menguasai mesin jahit dan jadi beberapa baris jahitan di sepotong kain perca bekas aku menjahit. Lalu aku tawari untuk belajar menjahit tas kain denganku, tentu ia sangat senang sekali. Keinginannya untuk belajar menjahit kuat sekali, dan ia sangat beruntung, selain belajar dariku, ia juga belajar menjahit baju dari tetangga depan rumahku yang juga penjahit rumahan. Denganku, sudah jadi beberapa tas dan pouch yang simpel, dan dengan tetanggaku yang penjahit itu, sudah jadi beberapa baju, bahkan baju lebaran kemaren ia jahit sendiri gamisnya. Ahaiiii... asiknyaa...
Akhirnya tiba masa tamat SMP dan harus mendaftar sekolah lanjutan, ia galau antara meneruskan ke SMA biasa atau sekolah kejuruan. Keinginannya masuk sekolah kejuruan tata busana, tapi kendala takut banyak menghabiskan biaya praktek nantinya akan memberatkan orang tuanya. Lagipula tempatnya lumayan jauh juga dari rumah. Tapi, akhirnya ayahnya mengizinkan ia melanjutkan ke sekolah kejuruan, dan akan mengusahakan untuk memenuhi jika ada biaya untuk praktek yang dibutuhkan nantinya. Hmm, si Nova ini kelihatannya pendiam, tapi kalau menunjukkan punya tekad kuat, orang di sekitar jadi bersemangat untuk mewujudkannya ya... aku jadi bersemangat juga kalau ngajarin jahit tas padanya. Meskipun dengan sebatas kemampuan yang ada padaku. Anaknya mau belajar dan berusaha, kalau dikasih tahu cara menjahitnya begini atau begitu, ia cepat paham, dan yang aku suka, jahitannya rapi. Dan kalau ada yang salah jahit, dia mau aja aku suruh dedel dan mengulang jahitannya.Sekarang jadi agak kehilangan dirinya, karena ia sudah sibuk dengan sekolahnya. Tapi masih sering ketemu kok, wong tetanggaan. Darinya aku melihat bahwa sejak remaja, Nova sepertinya sudah menemukan 'passion'nya yang membuatnya bisa memutuskan untuk meneruskan sekolah di bidang yang ia inginkan. ia bersemangat sekali dengan pilihannya itu.
Jadi ingat waktu aku remaja dulu, ga terpikir mau ngelanjutin sekolah kemana, ngikut arus aja. Cita-cita sih ada, tapi banyak, sampai bingung sendiri. Pernah waktu SMA bersemangat sekali untuk melanjutkan ke sekolah desain karena aku suka menggambar dan mendesain kartu ucapan untuk teman, tapi seiring waktu berjalan aku malah kuliah masuk jurusan ekonomi. dan kerjaan di lembaga kemanusiaan. Tapi itulah yang namanya 'passion' ya. Aku cenderung suka pada dunia desain. Jadi meskipun dunia sekolah, kuliah dan dunia kerja ga ada kaitannya tetap aja ada kecenderunganku untuk memuaskan batin terhadap apa yang aku sukai. waktu sekolah dulu, aku ikut kegiatan mading, dan majalah sekolah, dan juga menggambar ilustrasi artikel di buletin sekolah. Ketika kuliah pun aku ikut aktif di majalah kampus, kalau ada bagian pengumuman, aku ngajuin diri untuk buat posternya. Suka photograpy juga sejak kuliah. Dan setelah lulus kuliah, aku ambil kelas sore khusus desain, dan menjadi freelance desainer grafis sejak saat itu, sampai akhirnya bencana tsunami di Aceh. Aku bekerja pada beberapa lembaga kemanusiaan yang saat itu menjamur di Aceh. Kebanyakan kerja lapangan, kayanya kurang cocok buatku, tapi aku nikmati saja, sampai akhirnya aku ditempatkan di bidang yang sesuai dengan minatku di desain, yaitu di bagian materi pelatihan dan publikasi. wow, kenangan yang indah. I love what i do!. Aku sangat menikmati sekali pekerjaanku saat itu, mungkin karena sesuai dengan 'passion'ku. Kemudian setelah menikah, aku berhenti bekerja, dan punya anak. Mulailah mencari sesuatu untuk bisa dikerjakan di rumah. Dasar ga bisa duduk-duduk aja kalau ga ada kerjaan, mulailah tertarik melihat gambar-gambar hasil kreasi craft di internet. Duh, kayanya cocok ni, kalau kerja dari rumah, bisa sambil mengurus keluarga, ga perlu keluar rumah. Mulailah membeli mesin jahit, dan sekarang hobi baruku adalah menjahit. Terutama menjahit tas dan pouch, tapi yang simpel-simpel aja. Dan... tetap ga bisa lepas dari 'passion'ku di dunia desain. Aku lebih suka memotret hasil karyaku dan dijadikan postingan di blog. ha ha ha, ketahuan kan, kalau kreasi sewing craft aku itu untuk mendukung minatku di dunia desain grafis. Ah, memang aku sudah menemukannya sejak dahulu, tapi kurang tegas aja dengan apa yang kumau. Jadinya muter kesana kemari dulu untuk mengetahui apa yang menjadi 'passion'ku.
Well, berbicara mengenai 'passion', apa sih itu? Menurutku, passion adalah sesuatu yang membuatmu senang melakukannya dan menjadi sangat bersemangat. Apapun kegiatan yang kamu kerjakan, kamu akan selalu kembali pada passionmu itu. Tarikannya begitu kuat. Bahkan semacam panggilan jiwa yang membuat rasa penasaran seperti anak kecil yang ingin terus mencari tahu. Membuat hidup menjadi lebih seru dan menyenangkan. Membuatmu tahu apa yang harus dikerjakan dan lebih terarah. Sangat beruntung orang yang mempunyai pekerjaan yang sesuai dengan 'passion'nya. Aku berharap pilihan hidupku seperti itu.
So, apa passion mu? Apakah kamu sudah menemukannya? Apakah kerjaan yang kamu lakukan selama ini sesuai dengan hatimu? Cerita yaa....^^ I would love to hear...
EmoticonEmoticon