Selasa, 07 Desember 2010

 
Nasib Malang TKI di Rantau


Nasib pahlawan devisa di rantau sangat Malang. Tidak hanya hak-haknya yang diabaikan, nyawa pun bisa melayang. Seperti kata pepatah, habis manis sepah dibuang. Setelah mereka sakit atau tak bernyawa, kepedulian akan nasib mereka pun tak tampak lagi.

Nining Hayati, TKI asal Cilacap Jawa Tengah ini, tulang punggung dan kaki kanannya remuk. Sementara kaki kirinya terancam amputasi karena jatuh dari lantai tuju flat majikannya di Aman, Yordania. Nining jatuh karena menghindari upaya pemerkosaan dari keluarga majikannya.

Nining tidak menerima dana asuransi sepenuhnya, sementara PJTKI yang memberangkatkan tidak memperhatikan nasibnya.

Adapula Haryatin, TKI asal Blitar yang mengalami kebutaan total karena disiksa majikannya di Wadi Dawasir Arab Saudi. Haryatin buta setelah setahun bekerja, namun tidak diizinkan berobat. Saat pulang pun gaji yang diterimanya tidak sesuai kontrak. Ia berencana untuk mengajukan tuntutan hukum kepada majikannya.

Sementara itu, di Medan Sumatera Utara, kedatangan jenazah TKI Aquilina atau Helena Situmorang dari Madinah disambut histeris keluarganya. Helena sudah 2 tahun bekerja sebagai perawat di sebuah rumah sakit di Arab Saudi namun meninggal dalam kecelakaan mobil saat menjalankan tugas. Jenazahnya sempat tertahan selama tiga bulan hingga akhirnya bisa dipulangkan. Keluarga menyayangkan kedatangan jenazah yang tidak disertai dokumen.


EmoticonEmoticon